Menyelesaikan Masalah Biologi dengan Metode Ilmiah

Menyelesaikan Masalah Biologi dengan Metode Ilmiah

Kelompok IV

Alda Auliya Nabila
Damanik Alfareza
Fahmi Taufiq
Fakhira Nabila
Haura Fauziyyah Halilah
Salma Salimah


Suatu eksperimen akan berhasil apabila dilakukan menggunakan metode ilmiah.
STRUKTUR METODE ILMIAH

a. Perumusan masalah

Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada sesuatu hal. Ketertarikan ini karene manusia memiliki sifat perhatian. Pada saat kita tertarik pada sesuatu, sering timbul pertanyaan dalam pikiran kita. Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta dapat diketahui factor-faktor yang berhubungan dengan objek tersebut.
Hal- hal yang harus diperhatikan :
• Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih.
• Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji dan dapat dipecahkan.
• Masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang singkat padat dan jelas.

b. Menyusun Kerangka Berfikir

Menyusun kerangka berpikir adalah mengumpulkan keterangan keterangan baik secara teoritis (misalnya membaca buku-buku yang berhubungan, hasil-hasil penelitian sebelumnya) maupun keterangan dari fakta empiris (berdasarkan kenyataan) yang berhubungan dengan permasalahan. Dari keterangan-keterangan dan informasi tersebut diperoleh penjelasan sementara terhadap permasalahan yang terjadi.

c. Penarikan Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.

Ada dua macam hipotesis dalam eksperimen, yaitu:
a. Hipotesis Alternatif, adalah dugaan yang menyatakan ada pengaruh
b. Hipotesis Nol, adalah dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh

d.Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan.
Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung hipotesis.

e. Melakukan Eksperimen

Melakukan Eksperimen, adalah membuktikan bahwa dugaan itu benar ataukah tidak. Eksperimen berfungsi untuk menguji hipotesis yang diajukan tersebut dengan didukung bukti empiris yang cukup dari hasil percobaan.

f. Menganalisis Data

Menganalisis Data, yaitu mengumpulkan semua data, kemudian dicari rata-ratanya atau diubah kedalam persen kemudian dibuat grafik. Hasil rata-rata itu kemudian ditafsirkan dijadikan pijakan untuk membuat kesimpulan. Namun, bagi pemula seperti kita, kita dapat melakukannya hanya dengan mengumpulkan datanya, mencari rata-rata kemudian merubah data kedalam persen dan membuatkan grafiknya.
g. Menarik Kesimpulan

Menarik kesimpulan, setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpulan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.
Jadi, pada umumnya hasil kesimpulan itu ada dua, yaitu hipotesis ditolak atau hipotesis diterima.